Meraih Cinta Ilahi - Indo
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisUG9-0pi_MBRug1IZfyeTN7ExEp90Xn8ajkJddzWYvdElOub8nTXotEe7zR9OIeXWJIhwhLESgfIxnpekdV6KumQvt3BRgHvHkJhtKZfy5QrTZbU-uz7o29Y2DTLHLOs3fecjsN1myj1a/s72-c/meraihcinta_ilahi1.jpg
Bagi seorang hamba yang tengah terbakar api cinta kepada Allah, tak ada keinginan selain bisa dekat dengan Sang Kekasih. Ia suka memilih tempat yang sunyi, menyendiri dari manusia dan dunia (zuhud), untuk mencurahkan isi hati kepada Kekasihnya. Baginya, dunia ini tak ada nilainya. Bahkan akhirat pun tak ia lirik. Ia hanya punya satu keinginan: menuju pintu kedekatan dengan-Nya.
Bila seorang hamba hatinya telah dekat kepada-Nya, maka dunia dan akhirat akan menjadi miliknya. Namun, untuk mencapai maqam seperti itu tidaklah mudah. Diperlukan mujahadah keras untuk mengosongkan hati dari makhluk, hingga yang tersisa di hati hanyalah Allah. ”Manusia hanya punya satu hati, yang apabila telah penuh dengan sesuatu, tak lagi punya ruang untuk yang lain,” kata Syekh Abdul Qadir al-Jailani.
Buku ’Meraih Cinta Ilahi’ ini hadir untuk menuntun manusia menapaki jalan sunyi menuju maqam itu. Dari persiapan awal yang mesti dilakukan sampai ujian takdir-Nya kepada para pnempuh jalan itu. Sang wali besar ini juga memberi bekal dan kunci-kunci rahasia agar selamat sampai ke pintu-Nya, seperti zuhud, sabar, syukur, tobat, ilmu, amal, ikhlas, dan lainnya.
SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI (471-561 H atau 1077-1166 M), adalah ulama dan sufi besar kelahiran Jailan yang mencapai puncak spiritualnya di Baghdad. Ia berhasil memadukan antara syariat dan sufisme secara praktis-aplikatif. Peletak dasar tarikat Qadiriyah ini meniscayakan syariat sebagai syarat mutlak untuk meraih keselamatan di dunia dan akhirat, dan kunci penting untuk sampai pada kedekatan dengan-Nya.
Bila seorang hamba hatinya telah dekat kepada-Nya, maka dunia dan akhirat akan menjadi miliknya. Namun, untuk mencapai maqam seperti itu tidaklah mudah. Diperlukan mujahadah keras untuk mengosongkan hati dari makhluk, hingga yang tersisa di hati hanyalah Allah. ”Manusia hanya punya satu hati, yang apabila telah penuh dengan sesuatu, tak lagi punya ruang untuk yang lain,” kata Syekh Abdul Qadir al-Jailani.
Buku ’Meraih Cinta Ilahi’ ini hadir untuk menuntun manusia menapaki jalan sunyi menuju maqam itu. Dari persiapan awal yang mesti dilakukan sampai ujian takdir-Nya kepada para pnempuh jalan itu. Sang wali besar ini juga memberi bekal dan kunci-kunci rahasia agar selamat sampai ke pintu-Nya, seperti zuhud, sabar, syukur, tobat, ilmu, amal, ikhlas, dan lainnya.
SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI (471-561 H atau 1077-1166 M), adalah ulama dan sufi besar kelahiran Jailan yang mencapai puncak spiritualnya di Baghdad. Ia berhasil memadukan antara syariat dan sufisme secara praktis-aplikatif. Peletak dasar tarikat Qadiriyah ini meniscayakan syariat sebagai syarat mutlak untuk meraih keselamatan di dunia dan akhirat, dan kunci penting untuk sampai pada kedekatan dengan-Nya.
Kandungan buku ini:
PENDAHULUAN
Profil Singkat Syekh Muhyiddin (Abdul Qadir Jailani)
MAJELIS KE- 1: JANGAN MEMBANTAH KEBIJAKAN ALLAH
MAJELIS KE- 2: KEFAKIRAN
MAJELIS KE- 3: JANGAN BERANGAN-ANGAN MENJADI KAYA
MAJELIS KE- 4: TOBAT KEPADA ALLAH
MAJELIS KE- 5: SEBAB KECINTAAN ALLAH KEPADA HAMBA-NYA
MAJELIS KE- 6: NASIHAT SEORANG MUKMIN KEPADA SAUDARANYA
MAJELIS KE- 7 : KESABARAN
MAJELIS KE- 8: JANGAN RIYA’
MAJELIS KE- 9 : UJIAN ORANG YANG BERIMAN
MAJELIS KE-10: JANGAN MERASA TERBEBANI DALAM BERIBADAH
MAJELIS KE-11: MENGENAL ALLAH
MAJELIS KE-12: JANGAN MEMINTA KEPADA SELAIN ALLAH
MAJELIS KE-13: UTAMAKANLAH AKHIRAT
MAJELIS KE-14: JANGANLAH BERSIKAP MUNAFIK
MAJELIS KE-15 : MENDAHULUKAN KEPENTINGAN MUKMIN LAIN DARIPADA KEPENTINGAN
SENDIRI
MAJELIS KE-16: MENGAMALKAN AL-QUR’AN
MAJELIS KE-17: JANGAN RISAUKAN REZEKIMU
MAJELIS KE-18: JIHAD MELAWAN HAWA NAFSU DAN SETAN
MAJELIS KE-19: TAKUT KEPADA ALLAH
MAJELIS KE-20: PERKATAAN YANG TIDAK DISERTAI PERBUATAN
MAJELIS KE-21: TIDAK MENOLEH KEPADA MAKHLUK
MAJELIS KE-22: MEMBERSIHKAN HATI DARI KECINTAAN TERHADAP DUNIA
MAJELIS KE-23: MEMBERSIHKAN KARAT HATI
MAJELIS KE-24 : JANGAN TURUT CAMPUR DALAM ATURAN ALLAH
MAJELIS KE-25: ZUHUD TERHADAP DUNIA
MAJELIS KE-26: JANGAN MENGADU KEPADA MAKHLUK
MAJELIS KE-27: LARANGAN BERDUSTA
MAJELIS KE-28: MENCINTAI KARENA ALLAH
MAJELIS KE-29: TIDAK MERENDAH KEPADA ORANG KAYA KARENA KEKAYAANNYA
MAJELIS KE-30: MENGAKUI NIKMAT ALLAH
MAJELIS KE-31: MARAH YANG TERPUJI DAN TERCELA
MAJELIS KE-32: MENJALANKAN PERINTAH DAN MENJAUHI LARANGAN
MAJELIS KE-33: MELIHAT ALLAH PADA HARI KIAMAT
MAJELIS KE-34: MENCEGAH KEMUNGKARAN
MAJELIS KE-35: MENYALAHI ALLAH TA‘ALA
MAJELIS KE-36: IKHLAS BERAMAL UNTUK ALLAH
MAJELIS KE-37: IBADAH ORANG YANG SAKIT
MAJELIS KE–38: KEUTAMAAN “LA ILAHA ILLALLAH”
MAJELIS KE-39: MENCINTAI PARA WALI DAN ORANG-ORANG SALEH
MAJELIS KE-40: MEMPERDALAM AGAMA
MAJELIS KE-41: MENCINTAI ALLAH
MAJELIS KE-42: TAKWA
MAJELIS KE-43: NAFSU AMMARAH
MAJELIS KE-44: DUNIA INI PENJARA BAGI ORANG YANG BERIMAN
MAJELIS KE-45: BERPEGANG PADA TALI YANG KOKOH
MAJELIS KE-46: MENGIKUTI RASULULULLAH SAW
MAJELIS KE-47: MEMBENCI MAKHLUK KETIKA MEMBAHAYAKAN
MAJELIS KE-48: AMAL SALEH
MAJELIS KE-49: MURAH HATI DAN MEMBERI KEPADA ORANG YANG MEMINTA
MAJELIS KE-50: KEWAJIBAN MENGOSONGKAN DIRI DARI KEINGINAN-KEINGINAN DUNIAWI
MAJELIS KE-51: TIDAK MERASA TENTERAM DENGAN DUNIA
MAJELIS KE-52: MANUSIA ITU PASTI FANA
MAJELIS KE-53: UJIAN ALLAH
MAJELIS KE-54: BERPIKIR TENTANG PADANG MAHSYAR
MAJELIS KE-55: RELA DENGAN QADHA ALLAH
MAJELIS KE-56: MURAQABATULLAH
MAJELIS KE-58: BERAMAL DENGAN IKHLAS
MAJELIS KE-59: JANGAN BERPURA-PURA
MAJELIS KE-60: MENINGGALKAN SESUATU YANG TIDAK BERGUNA
MAJELIS KE-61: BISIKAN-BISIKAN HATI MANUSIA
MAJELIS KE-62: TAUHID
Profil Singkat Syekh Muhyiddin (Abdul Qadir Jailani)
MAJELIS KE- 1: JANGAN MEMBANTAH KEBIJAKAN ALLAH
MAJELIS KE- 2: KEFAKIRAN
MAJELIS KE- 3: JANGAN BERANGAN-ANGAN MENJADI KAYA
MAJELIS KE- 4: TOBAT KEPADA ALLAH
MAJELIS KE- 5: SEBAB KECINTAAN ALLAH KEPADA HAMBA-NYA
MAJELIS KE- 6: NASIHAT SEORANG MUKMIN KEPADA SAUDARANYA
MAJELIS KE- 7 : KESABARAN
MAJELIS KE- 8: JANGAN RIYA’
MAJELIS KE- 9 : UJIAN ORANG YANG BERIMAN
MAJELIS KE-10: JANGAN MERASA TERBEBANI DALAM BERIBADAH
MAJELIS KE-11: MENGENAL ALLAH
MAJELIS KE-12: JANGAN MEMINTA KEPADA SELAIN ALLAH
MAJELIS KE-13: UTAMAKANLAH AKHIRAT
MAJELIS KE-14: JANGANLAH BERSIKAP MUNAFIK
MAJELIS KE-15 : MENDAHULUKAN KEPENTINGAN MUKMIN LAIN DARIPADA KEPENTINGAN
SENDIRI
MAJELIS KE-16: MENGAMALKAN AL-QUR’AN
MAJELIS KE-17: JANGAN RISAUKAN REZEKIMU
MAJELIS KE-18: JIHAD MELAWAN HAWA NAFSU DAN SETAN
MAJELIS KE-19: TAKUT KEPADA ALLAH
MAJELIS KE-20: PERKATAAN YANG TIDAK DISERTAI PERBUATAN
MAJELIS KE-21: TIDAK MENOLEH KEPADA MAKHLUK
MAJELIS KE-22: MEMBERSIHKAN HATI DARI KECINTAAN TERHADAP DUNIA
MAJELIS KE-23: MEMBERSIHKAN KARAT HATI
MAJELIS KE-24 : JANGAN TURUT CAMPUR DALAM ATURAN ALLAH
MAJELIS KE-25: ZUHUD TERHADAP DUNIA
MAJELIS KE-26: JANGAN MENGADU KEPADA MAKHLUK
MAJELIS KE-27: LARANGAN BERDUSTA
MAJELIS KE-28: MENCINTAI KARENA ALLAH
MAJELIS KE-29: TIDAK MERENDAH KEPADA ORANG KAYA KARENA KEKAYAANNYA
MAJELIS KE-30: MENGAKUI NIKMAT ALLAH
MAJELIS KE-31: MARAH YANG TERPUJI DAN TERCELA
MAJELIS KE-32: MENJALANKAN PERINTAH DAN MENJAUHI LARANGAN
MAJELIS KE-33: MELIHAT ALLAH PADA HARI KIAMAT
MAJELIS KE-34: MENCEGAH KEMUNGKARAN
MAJELIS KE-35: MENYALAHI ALLAH TA‘ALA
MAJELIS KE-36: IKHLAS BERAMAL UNTUK ALLAH
MAJELIS KE-37: IBADAH ORANG YANG SAKIT
MAJELIS KE–38: KEUTAMAAN “LA ILAHA ILLALLAH”
MAJELIS KE-39: MENCINTAI PARA WALI DAN ORANG-ORANG SALEH
MAJELIS KE-40: MEMPERDALAM AGAMA
MAJELIS KE-41: MENCINTAI ALLAH
MAJELIS KE-42: TAKWA
MAJELIS KE-43: NAFSU AMMARAH
MAJELIS KE-44: DUNIA INI PENJARA BAGI ORANG YANG BERIMAN
MAJELIS KE-45: BERPEGANG PADA TALI YANG KOKOH
MAJELIS KE-46: MENGIKUTI RASULULULLAH SAW
MAJELIS KE-47: MEMBENCI MAKHLUK KETIKA MEMBAHAYAKAN
MAJELIS KE-48: AMAL SALEH
MAJELIS KE-49: MURAH HATI DAN MEMBERI KEPADA ORANG YANG MEMINTA
MAJELIS KE-50: KEWAJIBAN MENGOSONGKAN DIRI DARI KEINGINAN-KEINGINAN DUNIAWI
MAJELIS KE-51: TIDAK MERASA TENTERAM DENGAN DUNIA
MAJELIS KE-52: MANUSIA ITU PASTI FANA
MAJELIS KE-53: UJIAN ALLAH
MAJELIS KE-54: BERPIKIR TENTANG PADANG MAHSYAR
MAJELIS KE-55: RELA DENGAN QADHA ALLAH
MAJELIS KE-56: MURAQABATULLAH
MAJELIS KE-58: BERAMAL DENGAN IKHLAS
MAJELIS KE-59: JANGAN BERPURA-PURA
MAJELIS KE-60: MENINGGALKAN SESUATU YANG TIDAK BERGUNA
MAJELIS KE-61: BISIKAN-BISIKAN HATI MANUSIA
MAJELIS KE-62: TAUHID
Harga: RM75.00
Muka Surat: 488 halaman
Penulis: Syeikh Abdul Qadir al-Jailani
Penerbit: Khatulistiwa Press